Lewat konsep pembelajaran yang terangkum dalam Panca Dasar tersebut PSHT berupaya membimbing warganya untuk memiliki lima watak dasar yaitu :
1. Berbudi luhur tahu dan benar dan salah serta bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Pemberani dan tidak takut mati.
3. Berhadapan dengan masalah kecil dan remeh mengalah, baru bertindak jika menghadapi masalah prinsip yang menyangkut harkat dan martabat kemanusiaan.
4. Sederhana
5. Memayu hayuning Bawana (Berusaha menjaga kelestarian, kedamaian, dan ketentraman hati).
Melengkapi eksistensi sebagai organisasi cinta perdamaian, PSHT memformat warganya lewat beberapa butir filsafat perjuangan hidup, antara lain :
1. Sepiro Gedining Sengsoro yen tinompo amung dadi coba (Seberat apapun cobaan yang diterima manusia jika dijalani dengan lapang dada akan diperoleh hikmah yang tidak terkira.)
2. Sak apik-apike wong yen aweh pitulungan kanthi dhedemitan (Sebaik-baiknya manusia jika memberikan pertolongan dengan ikhlas tanpa pamrih dan tidak perlu diketahui orang lain).
3. Aja waton ngomong ning ngomong kang nganggo waton (jangan suka berbuat jelek pada sesama berbuatlah kebajikan pada sesama).
4. jaa seneng gawe ala ing liyan, apa alane gawe senenge liyan (Jangan suka mencelakakan orang lain, tidak ada jeleknya membuat senang orang lain).
5. Aja sok rumongso bisa, nanging sing bisa rumangsa (jangan merasa diri paling super, tapi sadar diri dan sadar akan keberadaan orang lain).
6. Ngunduh wohing pakarti, sapa nandur bakal ngunduh (Segala darma pasti berbuah, apapun perbuatan yang kita lakukan pasti akan kembali pada diri kita sendiri).
1. Berbudi luhur tahu dan benar dan salah serta bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Pemberani dan tidak takut mati.
3. Berhadapan dengan masalah kecil dan remeh mengalah, baru bertindak jika menghadapi masalah prinsip yang menyangkut harkat dan martabat kemanusiaan.
4. Sederhana
5. Memayu hayuning Bawana (Berusaha menjaga kelestarian, kedamaian, dan ketentraman hati).
Melengkapi eksistensi sebagai organisasi cinta perdamaian, PSHT memformat warganya lewat beberapa butir filsafat perjuangan hidup, antara lain :
1. Sepiro Gedining Sengsoro yen tinompo amung dadi coba (Seberat apapun cobaan yang diterima manusia jika dijalani dengan lapang dada akan diperoleh hikmah yang tidak terkira.)
2. Sak apik-apike wong yen aweh pitulungan kanthi dhedemitan (Sebaik-baiknya manusia jika memberikan pertolongan dengan ikhlas tanpa pamrih dan tidak perlu diketahui orang lain).
3. Aja waton ngomong ning ngomong kang nganggo waton (jangan suka berbuat jelek pada sesama berbuatlah kebajikan pada sesama).
4. jaa seneng gawe ala ing liyan, apa alane gawe senenge liyan (Jangan suka mencelakakan orang lain, tidak ada jeleknya membuat senang orang lain).
5. Aja sok rumongso bisa, nanging sing bisa rumangsa (jangan merasa diri paling super, tapi sadar diri dan sadar akan keberadaan orang lain).
6. Ngunduh wohing pakarti, sapa nandur bakal ngunduh (Segala darma pasti berbuah, apapun perbuatan yang kita lakukan pasti akan kembali pada diri kita sendiri).